Injeksi Ranitidine Berapa Mg
Injeksi Intramuskular
28 April 2021 08:52 WIB
Injeksi intramuskular adalah injeksi yang dilakukan untuk mengantarkan suatu zat ke dalam otot, dengan tujuan dapat diserap dengan cepat oleh pembuluh darah.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang injeksi intramuskuler (IM) yang merupakan pemberian obat secara langsung ke dalam otot. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, tujuan, persiapan, lokasi penyuntikan yang direkomendasikan berdasarkan usia pasien, serta cara melakukan injeksi IM secara lengkap mulai dari persiapan peralatan hingga tahap akhir.
Dari Wikikamus bahasa Indonesia, kamus bebas
injeksi (posesif ku, mu, nya; partikel: kah, lah) ·
Belum ada komentar. Anda dapat menjadi yang pertama
sebagian atau seluruh definisi yang termuat pada halaman ini diambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia
Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa
Injeksi Intramuskular (Im)
Injeksi I.M dalam SOP PPNI (2021) diistilahkan dengan “Pemberian Obat Intramuskuler”.
Pemberian obat intramuskuler adalah tindakan yang dilakukan oleh Perawat untuk menyiapkan dan memberikan agen farmakologis yang diprogramkan melalui jalur intramuskuler (I.M).
Obat yang diberikan melalui jalur I.M disuntikkan ke otot (dengan sudut 90°) di bawah lapisan dermal dan jaringan subkutan (lihat gambar 1 dibawah).
Intramuskular (otot) memiliki lebih banyak pembuluh darah daripada rute intracutan (I.C, bawah kulit) atau subkutan (S.C, lemak), sehingga tingkat penyerapan obat biasanya lebih cepat.
Ada 3 tempat yang paling umum digunakan untuk injeksi IM (Stein & Hollen, 2021), yaitu:
Namun menurut Mann (2016), injeksi IM di ventrogluteal tidak direkomendasikan karena risiko tinggi merusak saraf skiatik.
CDC merekomendasikan injeksi di otot vastus lateralis untuk bayi, neonatus, dan balita, dan otot deltoid untuk anak-anak dan orang dewasa yang berusia 3 hingga 18 tahun (CDC, 2019).
Cara Injeksi I.M di Otot Vastus Lateralis
Berikut adalah cara injeksi I.M di otot vastus lateralis:
Tempat injeksi vastus lateralis adalah pada bagian terluar paha (paling dekat dengan jari perawat) (Stein & Hollen, 2021).
Lokasi Tubuh untuk Melakukan Injeksi
Lokasi suntikan tergantung pada obat yang diberikan, penyakit yang menyertai, seberapa cepat obat perlu bekerja, dan jenis suntikan yang diterima. Jenis suntikan juga dipengaruhi oleh berat badan, usia, biaya, frekuensi pemberian, dan faktor lainnya. Berikut ini lokasi pemberian sesuai dengan jenisnya:
Suntikan intravena dilakukan dengan sebuah tabung plastik kecil yang disebut kateter, yang dimasukkan ke dalam vena. Kateter ditempatkan di tempat yang mudah diakses dengan aliran darah terbaik. Ini lokasi umum pemberian suntikan:
Penting untuk menghindari area kulit yang terinfeksi dan menempatkan kateter pada sendi yang dapat menekuk. Pemberian suntikan harus dihindari pada area yang terluka atau sakit, dan vena yang kaku atau tipis.
Spuit dan Jarum Injeksi I.M
Obat I.M pada umumnya membutuhkan spuit 1 cc sampai 3 cc, tergantung pada volume obat yang diberikan.
Panjang jarum untuk injeksi IM harus cukup panjang untuk mencapai otot tanpa mempengaruhi saraf, pembuluh darah, atau tulang di bawahnya (CDC, 2019).
Pasien-pasien obesitas mungkin memerlukan jarum yang lebih panjang untuk memastikan obat disuntikkan ke dalam otot, bukan lemak.
Viskositas (kekentalan) obat juga mempengaruhi pemilihan ukuran jarum untuk injeksi I.M.
Obat dengan larutan kental biasanya membutuhkan jarum yang berukuran lebih besar.
Komplikasi Injeksi I.M dan Cara Mencegahnya
Risiko komplikasi pada injeksi I.M adalah iritasi lokal, pembentukan hematoma, atau (lebih jarang) cedera saraf perifer dan neuropati (Li, 2017).
Namun risiko komplikasi tersebut dapat dikurangi dengan identifikasi tempat injeksi yang tepat dan Teknik injeksi yang baik.
Hindari area yang mengalami peradangan atau edema, dan area dengan jaringan parut atau lesi.
Penting juga untuk memastikan bahwa pasien memiliki massa otot yang memadai untuk dilakukan injeksi (mis: pasien kurus).
Bagi pasien yang mengalami gangguan perdarahan atau trombositopenia berat (trombosit rendah), atau mereka yang sedang menjalani pengobatan tertentu, seperti antikoagulan, mungkin berisiko mengalami pembentukan hematoma.
Untuk mencegah hematoma, tahan dan berikan tekanan kuat pada tempat suntikan selama minimal 2 menit, tetapi jangan memijat daerah tersebut.
CDC (2019) merekomendasikan jarum ukuran 23G atau yang lebih kecil untuk pasien dengan gangguan perdarahan.
Perawat harus memantau pasien dengan cermat untuk memastikan tidak ada perdarahan atau rembesan dari tempat suntikan.
- Sesuai dengan niat untuk menginjeksikan semua produknya di tahun 2014 ini, PT Astra Honda Motor (AHM) meluncurkan sepeda motor terbarunya yang sudah mengusung sistem injeksi (FI). Motor tersebut adalah Honda New MegaPro FI (injeksi).
"Sesuai dengan janji kami maka setelah meluncurkan Revo injeksi di awal bulan, kini kami kembali meluncurkan motor injeksi terbaru yakni New MegaPro FI yang merupakan motor injeksi Honda ke-12," ujar President Director PT Astra Honda Motor (AHM) Toshiyuki Inuma di sela-sela acara peluncuran New MegaPro FI di JCC, Jakarta, Senin (27/1/2014).
Jantung pacunya itu sendiri tetap dibekali mesin berkapasitas 150 cc yang sudah mengusung teknologi injeksi khas Honda yakni PGM FI yang sangat ramah lingkungan dan irit bahan bakar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskannya, selain mesin yang sudah mengusung sistem injeksi desain dari New MegaPro ini memiliki desain yang atraktif sehingga mempertahankan desain macho dan tangguh dengan tidak meninggalkan kenyamanan khas terdahulu.
"Motor ini bertenaga dan sedikit getaran. Saya yakin motor ini bisa diterima oleh masyarakat Indonesia sama seperti motor Honda injeksi lainnya," lugasnya.
Injeksi yang sering disebut sebagai ‘shot’ atau ‘jab’ dalam bahasa Inggris adalah proses memasukkan cairan ke tubuh menggunakan jarum. Dalam praktik medis, cairan yang kerap dimasukkan ke tubuh melalui injeksi adalah obat dan vitamin. Jarum yang digunakan adalah jarum hipodermik dan jarum suntik.
Dalam dunia medis pula, injeksi kerap dikenal sebagai teknik pemberian obat melalui parenteral, yaitu pemberian melalui rute selain saluran pencernaan. Injeksi parenteral meliputi injeksi subkutan, intramuskular, intravena, intraperitoneal, intrakardiak, intraartikular, dan intrakavernosa.
Suntikan umumnya diberikan satu kali pada suatu waktu, meski dapat digunakan untuk pemberian obat secara terus-menerus dan dalam kasus tertentu. Bahkan, ketika diberikan satu kali pada waktu tertentu, pengobatannya mungkin bersifat jangka panjang, yang kemudian disebut sebagai injeksi depot.
Jika obat perlu diberikan secara berulang, kateter yang menetap biasanya lebih disukai daripada injeksi. Injeksi adalah salah satu prosedur perawatan kesehatan yang cukup umum. Sebagian besar injeksi dilakukan dalam rangka perawatan kuratif, sedangkan sebagian kecilnya untuk imunisasi, atau transfusi darah.
Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang membutuhkan Tindakan pemberian obat intramuskuler menurut buku SPO Keperawatan (PPNI, 2021), antara lain:
Alat-alat yang dibutuhkan untuk pemberian obat intramuskuler antara lain:
Volume Maksimum Injeksi I.M
Pada orang dewasa, volume maksimum yang diperbolehkan untuk injeksi IM tergantung pada ukuran otot.
Otot deltoid lebih kecil dan hanya akan memungkinkan hingga 2 cc obat untuk rata-rata orang dewasa, sedangkan pada otot yang lebih besar seperti ventrogluteal dan vastus lateralis, dapat diberikan lebih banyak.
Kenapa Melakukan Injeksi?
Injeksi dilakukan untuk mencapai tujuan medis tertentu. Mulai dari penyembuhan, hingga pencegahan penyakit. Cairan yang diberikan melalui injeksi akan disesuaikan dengan kondisi medis atau dengan resep dokter. Penyerapan obat ke dalam tubuh dipengaruhi oleh area dan kedalaman lokasi suntik.
Kapan Harus Melakukan Injeksi?
Injeksi biasanya dilakukan sesuai saran dokter, atau untuk tujuan tertentu seperti ketika ingin mendonorkan darah. Disarankan untuk tidak melakukan suntikan di lokasi yang sama, karena dapat menyebabkan kulit di daerah tersebut menjadi lebih tebal atau cekung ke dalam.
Tips lainnya adalah area yang sama dengan jarak 2,5-5 sentimeter dari tempat suntikan sebelumnya. Setelah semua area tersebut telah digunakan, kamu bisa berpindah ke area lain.
Cara melakukan teknik z-track pada injeksi I.M
Teknik z-track adalah Teknik yang digunakan untuk mencegah obat merembes di jaringan lemak saat perawat menarik jarum suntik setelah injeksi.
Beberapa obat yang diberikan secara I.M dapat terasa nyeri jika masuk ke jaringan lemak.
Teknik z-track dapat dilakukan pada otot-otot besar seperti ventrogluteal atau vastus lateralis.
Langkah-langkah melakukan Teknik z-track pada injeksi I.M adalah:
Tangan non-dominan meregangkan kulit, tangan dominan melakukan injeksi pada sudut 90° (Stein & Hollen, 2021).
Tangan non-dominan melepaskan regangan kulit, tangan dominan menarik jarum keluar dari otot (Stein & Hollen, 2021).